TUGAS 2
“Client Server”
Disusun oleh :
Nama : Novi Anggrayani (55412389)
Kelas : 2IA21
Dosen :
Dina Suci Darmawati
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatNya sehingga Tugas Mata Kuliah Softskill
ini berjudul “ Client Server” akhirnya dapat terselesaikan juga.
Penyusunan
Makalah ini banyak sekali melihat dari berbagai macam referensi-referensi yang
ada. Penulis juga mengucapkan terima kasih serta memberikan penghargaan
setinggi-tingginya kepada Dosen yang mengajar Mata Kuliah Softskill Ibu
Dina yang telah memberikan tugas ini sehingga penulis bisa mengetahui dan
memahami lebih banyak lagi tentang apa itu Client Server.
Mudah-mudahan apa
yang penulis tulis ini dapat berguna bagi kita semua dan dengan rendah hati
penulis berharap apabila ada kesalahan terhadap penulisan dan kata-kata pada
Tugas ini mohon kiranya dapat di maafkan.
Bekasi , 12 mei 2014
Penulis
Novi Anggrayani
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN……………………………………………………………......... 1
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………....... 3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………......... 4
1.1 Latar
Belakang ………………………………………………………………………… 4
1.2 Tujuan Client Server………………………………………………………………….... 4
BAB
II LANDASAN TEORI …………………………………………………………….. 6
2.1 DefinisiArsitektur
Client Server ………………………………………………………... 6
2.2 Fungsi Client Server…………………………………………………………................. 6
2.3 Aplikasi
Client Server…………………………………………………………………… 7
2.4 Manfaat Client Server…………………………………………………………….. ....... 10
BAB III
KESIMPULAN ……………………. ………………………………………...... 11
3.1 Kesimpulan
……………………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di era globalisasi ini, dimana segala
sesuatunya itu berjalan dengan cepat, kemajuan teknologi semakain memudahkan
manusia untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Semua orang di zaman
sekarang ini hampir setiap individu sudah memiliki komputer.
Di mana didalam dunia komputer ada yang namanya client
server, Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu
permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau
proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan
client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server
adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling
berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
1.2 Tujuan
Client Server
Tujuan Client Server untuk membantu
perusahaan-perusahaan dalam meningkatkan pengintegrasian data, distribusi
informasi dan sebagainanya tentnya yang berhubungan dengan client server.
Arsitektur ini juga menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas
sebagai pusat pengolahan dan layanan bagi terminal-terminal lain (client)
yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Client server
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan
data atau layanan ke server sedangkan server
ialah, suatu sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta
oleh client.
Jaringan
Client-Server memiliki dua komponen utama. Yaitu Client dan Server. Sesuai namanya, Server atau penyedia layanan adalah
komputer yang memberikan layanan untuk komputer klien. Layanan itu bisa berupa
data, akses atau bahkan multi service seperti file server, mail server atau web
server. Sementara Client atau Workstation
adalah komputer yang menerima layanan/ fasilitas yang disediakan oleh komputer
server. Jadi, intinya, jaringan
Client-Server adalah jaringan di mana di dalam jaringan tersebut ada satu
komputer yang sudah didedikasikan untuk menjadi server (Dedicated-Server), dan
komputer yang lainnya bertindak sebagai klien.
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem
terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)
· Hubungan antara proses yang berjalan pada
mesin yang berbeda
· Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
· Server sebagai provider, client sebagai
konsumen
2. Sharing resources (sumber daya): Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi
akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
3. Asymmetrical protocol (protokol
yang tidak simetris ): Many-to-one relationship antara
client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan
permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.
4. Transparansi lokasi: Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau
pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari
client.
5. Mix-and-Match : Perbedaan server client platforms.
6. Pesan berbasiskan komunikasi; Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan
permintaan dan jawaban.
7. Pemisahan interface dan
implementasi: Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan
yang diterbitkan tidak berubah.
- Client Server System
- Client / Server Application
2.2 Fungsi Client
Server
Client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.
Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi,
jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta
proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan
recovery.
Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server :
Client
1. Mengatur user interface.
2.
Menerima dan memeriksa sintaks
input dari pemakai.
3.
Memproses aplikasi.
4.
Generate permintaan basis data dan
memindahkannya ke server.
5.
Memberikan response balik kepada pemakai.
6.
Menyediakan akses basis data secara bersamaan.
7. Menyediakan kontrol recovery.
Server
1. Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client.
2.
Memeriksa autorisasi.
3.
Menjamin tidak terjadi pelanggaran
terhadap integrity constraint.
4.
Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan
response ke client.
5. Memelihara data dictionary.
2.3 Aplikasi Client Server
Istilah aplikasi mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk
suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Macam-macam aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan
kekurangannya yaitu:
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap
bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe.
Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai
dihapus.
2. Client/Server (two tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada
client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan
banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin
database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan
permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun
menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan
service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah
antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini
memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk
dua lapisan.
3. Three Tier
Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client
Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri
di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah
IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process
layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga
kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur
Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web
Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer
Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client
melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan
diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan
melakukan komunikasi dengan database server.
Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala
dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application
Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita
memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup
besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu
biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi
client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model
three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan,
aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
4. Multi Tier
Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier.
Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data
Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic
Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data
Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian
dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman
terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut
masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three – tier
yang diperluas dalam model fisik yang terdistribusi. Application server dapat
mengakses Application server yang lain untuk mendapat data dari Data server dan
mensuplai servis ke client Application.
2.4 Manfaat Client Server
Manfaat yang bisa didapatkan dari client server ini tidak
jauh berbeda dengan tujuannya yaitu dapat membantu perusahaan-perusahaan dalam
pengolahan sebuah data atau pengintegrasian data yang akan dikirimkan,
distribusi informasi dan berbagai peralatan menjadikan sistem jaringan semakin
diminati untuk diimplementasikan oleh perusahaan.
Ada beberapa manfaat Client Server :
1.
Memungkinkan akses basis data yang besar
2.
Menaikkan kinerja
3.
Jika client dan
server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat
memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika
hanya memproses basis data.
4.
Biaya untuk hardware
dapat dikurangi
5.
Hanya server yang
membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur
basis data.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan
aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan
generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian
meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai
akhir.
Model Two-tier
terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang
meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut
yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Model three-tier
atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur
client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan
(atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier).
Sebuah sistem
3-tier menyediakan support multi-user yang stabil, bahkan saat pada client
menjalankan aplikasi yang berbeda, juga dapat mendayagunakan beberapa database
yang digunakan secara bersamaan.
Diantara
keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier (atau 3-tier
pada umumnya), yang terutama adalah:
- Kemudahan perubahan business
logic di masa yang akan dating
- Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara
- Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara transparan.
DAFTAR PUSTAKA
ratingTextUndefined
Tidak ada komentar:
Posting Komentar