Sabtu, 17 Mei 2014


TUGAS 2
“Client Server”


 


Disusun oleh :
Nama        : Novi Anggrayani (55412389)
Kelas         : 2IA21
 Dosen       : Dina Suci Darmawati





KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatNya sehingga Tugas Mata Kuliah Softskill ini berjudul  “ Client Server” akhirnya dapat terselesaikan juga.
Penyusunan Makalah ini banyak sekali melihat dari berbagai macam referensi-referensi yang ada. Penulis juga mengucapkan terima kasih serta memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dosen  yang mengajar Mata Kuliah Softskill Ibu Dina yang telah memberikan tugas ini sehingga penulis bisa mengetahui dan memahami lebih banyak lagi tentang apa itu Client Server.
Mudah-mudahan apa yang penulis tulis ini dapat berguna bagi kita semua dan dengan rendah hati penulis berharap apabila ada kesalahan terhadap penulisan dan kata-kata pada Tugas ini mohon kiranya dapat di maafkan.

Bekasi , 12  mei 2014
Penulis


        Novi Anggrayani




DAFTAR  ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………….........       1
KATA PENGANTAR  ……………………………………………………………………..        2
DAFTAR ISI   ……………………………………………………………………………….......        3    
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….........         4
1.1  Latar Belakang …………………………………………………………………………        4
1.2 Tujuan  Client Server…………………………………………………………………....         4
BAB  II  LANDASAN TEORI ……………………………………………………………..        6
2.1  DefinisiArsitektur Client Server ………………………………………………………...         6
2.2 Fungsi Client Server………………………………………………………….................         6
2.3 Aplikasi Client Server……………………………………………………………………        7
2.4 Manfaat  Client Server…………………………………………………………….. .......       10
BAB  III KESIMPULAN   ……………………. ………………………………………......       11
3.1 Kesimpulan         ………………………………………………………………………..       11
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………...        12




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, dimana segala sesuatunya itu berjalan dengan cepat, kemajuan teknologi semakain memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Semua orang di zaman sekarang ini   hampir setiap individu sudah memiliki komputer.
Di mana didalam dunia komputer ada yang namanya client server, Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
1.2 Tujuan Client Server
Tujuan Client Server untuk membantu perusahaan-perusahaan dalam meningkatkan pengintegrasian data, distribusi informasi dan sebagainanya tentnya yang berhubungan dengan client server. Arsitektur ini juga menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas sebagai pusat pengolahan dan layanan  bagi terminal-terminal lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Client server
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, suatu sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.
         Jaringan Client-Server memiliki dua komponen utama. Yaitu Client dan Server. Sesuai namanya, Server atau penyedia layanan adalah komputer yang memberikan layanan untuk komputer klien. Layanan itu bisa berupa data, akses atau bahkan multi service seperti file server, mail server atau web server. Sementara Client atau Workstation adalah komputer yang menerima layanan/ fasilitas yang disediakan oleh komputer server. Jadi, intinya, jaringan Client-Server adalah jaringan di mana di dalam jaringan tersebut ada satu komputer yang sudah didedikasikan untuk menjadi server (Dedicated-Server), dan komputer yang lainnya bertindak sebagai klien.
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :

1. Servis (layanan)
·  Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
·  Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
·  Server sebagai provider, client sebagai konsumen

2. Sharing resources (sumber daya): Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.

3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ): Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.

4. Transparansi lokasi: Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.

5. Mix-and-Match : Perbedaan server client platforms.

6. Pesan berbasiskan komunikasi; Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.

7. Pemisahan interface dan implementasi: Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
- Client Server System
- Client / Server Application





2.2 Fungsi Client Server

            Client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.

Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.

Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server :

Client
1.      Mengatur user interface.
2.      Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai.
3.       Memproses aplikasi.
4.       Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server.
5.       Memberikan response balik kepada pemakai.
6.       Menyediakan akses basis data secara bersamaan.
7.       Menyediakan kontrol recovery.

Server
1.      Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client.
2.      Memeriksa autorisasi.
3.      Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint.
4.       Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client.
5.       Memelihara data dictionary.

2.3 Aplikasi Client Server
Istilah aplikasi mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.

Macam-macam aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:

1. Standalone (one-tier)




            Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.

Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.

2. Client/Server (two tier)

 

            Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.

Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).

Tiga komponen tersebut yaitu :

1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.

3. Three Tier


 

Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.

Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.

Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.


4. Multi Tier 
  


            Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.
2.4 Manfaat  Client Server
Manfaat yang bisa didapatkan dari client server ini tidak jauh berbeda dengan tujuannya yaitu dapat membantu perusahaan-perusahaan dalam pengolahan sebuah data atau pengintegrasian data yang akan dikirimkan, distribusi informasi dan berbagai peralatan menjadikan sistem jaringan semakin diminati untuk diimplementasikan oleh perusahaan.
Ada beberapa manfaat Client Server :
1.      Memungkinkan akses basis data yang besar
2.       Menaikkan kinerja
3.       Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
4.       Biaya untuk hardware dapat dikurangi
5.         Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data.


BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier).
Sebuah sistem 3-tier menyediakan support multi-user yang stabil, bahkan saat pada client menjalankan aplikasi yang berbeda, juga dapat mendayagunakan beberapa database yang digunakan secara bersamaan.
Diantara keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier (atau 3-tier pada umumnya), yang terutama adalah:
  1. Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan dating
  2. Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara
  3.  Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara transparan.



DAFTAR PUSTAKA


ratingTextUndefined